PENANGGULANGAN ANAK BALITA GIZI KURANG DAN GIZI BURUK MELALUI PROGRAM EDUKASI DAN REHABILITASI GIZI (PERGIZI) SERTA PENINGKATAN FUNGSI DAN KINERJA POSYANDU
Yekti Widodo, dkk
ABSTRAK
Program penanggulangan balita gizi buruk atau gizi kurang harus dilakukan secara terpadu, bersinergi, berkelanjutan, dan berkemitraan melalui program yang melibatkan lintas program dan lintas sektor, serta berbasis prakarsa dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu selain pemberian PMT, pemulihan balita gizi buruk dan gizi kurang harus didukung dengan strategi KIE yang efektif, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian micronutrient, serta menumbuhkan potensi masyarakat untuk berprakarsa melalui upaya pemberdayaan masyarakat untuk memberikan kontribusi berupa bahan makanan, tenaga, atau uang.Program Edukasi dan Rehabilitasi Gizi (PERGIZI) bertujuan untuk mengoptimalkan keberhasilan program peningkatan status gizi balita yang selama ini telah dilakukan, melalui kegiatan penyuluhan, pemberian makanan tambahan (PMT-Bersama), pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian micronutrient, yang dilaksanakan secara terpadu bersinergi, berkelanjutan, dan berkemitraan melalui program yang melibatkan masyarakat, lintas program dan lintas sektor.
Program Edukasi clan Rehabilitasi Gizi (PERGIZI) merupakan model 'baru' yang berupaya untuk membantu, memfasilitasi, dan memotivasi ibu balita gizi kurang dan gizi buruk untuk meningkatkan status gizi anak dengan memanfaatkan potensi yang terdapat pada diri dan keluarganya melalui perubahan perilaku dalam merawat dan memberi makan anak. Jumlah sasaran PERGIZI yang aktif sampai minggu ke12 adalah 109, yang terdiri dari 36 anak balita yang awalnya menderita gizi buruk dan 73 anak yang menderita gizi kurang, jumlah sampel yang mempunyai data lengkap hanya 97 anak balita yang terdiri dari 35 anak balita yang awalnya gizi buruk dan 62 anak balita yang awalnya gizi kurang. Anak balita sasaran PERGIZI yang mengalami peningkatan status gizi dari gizi buruk menjadi gizi kurang dan cenderung meningkat dan dapat dipertahankan mencapai 37,1%. Anak balita sasaran PERGIZI yang mengalami peningkatan status gizi dari gizi kurang menjadi gizi baik dan cenderung meningkat dan dapat dipertahankan mencapai 29,1%, terdapat 3,2% anak balita justru turun dan gizi kurang menjadi gizi buruk. Secara keseluruhan pada anak dengan status gizi awal gizi buruk dan gizi kurang setelah mengikuti kegiatan PERGIZI selama 12 minggu, sebanyak 31 anak (32,0%) mengalami peningkatan status gizi. Anak balita sasaran PERGIZI yang mempunyai nafsu makan baik meningkat dari 8,7% menjadi 78,4%. Morbiditas utama anak yaitu ISPA menurun dari 74,2% menjadi 43,3%. Peningkatan status gizi dan kesehatan anak yang tetap dapat dipertahankan secara tersirat menunjukkan adanya peningkatan keterampilan dan kemampuan ibu balita dalam merawat dan memberi makan anak.
Program Edukasi dlan Rehabilitasi Gizi (PERGIZI) yang meliputi kegiatan PMT bersama yang didukung dengan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian micronutrient, penyuluhan cara merawat dan memberi makan anak dengan strategi yang tepat, serta menumbuhkan kontribusi dan partisipasi masyarakat, dapat membantu meningkatkan status gizi dan kesehatan anak balita.
© 2008 Sub Bidang Jaringan Informasi dan Perpustakaan Puslitbang Gizi dan Makanan - Jl. Dr. Sumeru No. 63 Bogor
Program Edukasi dlan Rehabilitasi Gizi (PERGIZI) yang meliputi kegiatan PMT bersama yang didukung dengan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian micronutrient, penyuluhan cara merawat dan memberi makan anak dengan strategi yang tepat, serta menumbuhkan kontribusi dan partisipasi masyarakat, dapat membantu meningkatkan status gizi dan kesehatan anak balita.
PERGIZI merupakan model 'baru' dalam penaggulangan anak balita gizi kurang dan gizi buruk berbasis prakarsa dan pemberdayaan masyarakat. Model PERGIZI perlu dilanjutkan dan diterapkan di daerah lain yang mempunyai prevalensi anak balita gizi kurang dan gizi buruk tinggi (>20%) dengan sistem monitoring dan evaluasi yang terencana dan sistematis, yang idealnya dilakukan selama 6 bulan.
Kata kunci : PERGIZI, prakarsa masyarakat, pemberdayaan masyarakat, balita gizi kurang, balita gizi buruk © 2008 Sub Bidang Jaringan Informasi dan Perpustakaan Puslitbang Gizi dan Makanan - Jl. Dr. Sumeru No. 63 Bogor