PENGARUH PEMBERIAN MINYAK GORENG YANG DIFORTIFIKASI VITAMIN A TERHADAP PERUBAHAN DEPOSIT VITAMIN A TUBUH ( MRDR METHOD ) Yuniar Rosmalina, dkk. Abstrak Latar belakang : Secara fisiologis bayi lahir dengan cadangan vitamin A yang rendah. Kemampuan transfer vitamin A dari ibu hamil ke janin sangat kecil, meskipun ibu mempunyai status gizi yang baik, sehingga bayi lahir hanya dapat mencukupi kebutuhan vitamin A kurang dari 2 minggu. Status vitamin A yang mencukupi merupakan kunci perlindungan bayi melawan infeksi seperti campak dan diare. Kemampuan ibu untuk memenuhi kebutuhan vitamin A bayi tergantung dari konsentrasi dan volume ASI yang dikonsumsi bayi, dimana kondisi ini dipengaruhi oleh status vitamin A dan asupan konsumsi makanan ibu . Tujuan penelitian mendapatkan perubahan status vitamin A ibu menyusui setelah mengkonsumsi minyak goreng yang difortifikasi vitamin A. Metode: Responden penelitian adalah ibu yang menyusui bayi umur 14-40 hari, dimana ASI sudah melewati masa kolostrum dan memasuki masa ASI maturasi namun ibu masih dalam periode masa nifas. Sebanyak 131 ibu yang turut penelitian hingga selesai yang terbagi secara random pada 4 kelompok yaitu : kelompok I. Diberi minyak goreng yang difortifikasi vitamin A 25 ppm dan 2 kapsul 200.000 SI dua hari berturut-turut, kelompok II minyak goreng tanpa fortifikasi dan 2 kapsul 200.000 SI dua hari berturut-turut, kelompok III hanya minyak goreng difortifikasi vitamin A 25 ppm dan 2 kapsul plasebo dan kelompok IV diberi minyak tanpa fortifikasi dan kapsul plasebo. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden, pengukuran antropometri, serum retinol pada awal dan akhir penelitian dan rasio MRDR sebelum dan sesudah peneltian serta morbiditas ibu dan bayi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan berat badan, paritas dan lama pendidikan tidak ada perbedaan yang bermakna antara ke 4 kelompok perlakuan. Rata-rata serum retinol pada awal penelitian tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna yaitu kelompok I adalah 32.8 ± 11.52 ug/dl , kelompok II 34.9 ±11.30 ug/dl, kelompok III 34.6 ± 12.87 ug/dl, dan kelompok IV 33.9 ± 9.96 ug/dl. Sedangkan cadangan vitamin A yang ditunjukkan dengan nilai MRDR juga tidak berbeda bermakna antara ke 4 kelompok perlakuan yaitu kelompok I 0.0748 ± 0.0586 ug/dl, kelompok II 0.0751 ± 0.0741 ug/dl, kelompok III 0.0850 ± 0.0437 ug/dl, kelompok IV 0.0837 ± 0.0395 ug/dl. Pada kelompok I, II dan III terjadi peningkatan kadar serum retinol pada akhir penelitian, namun pada kelompok IV terjadi penurunan. Rata-rata serum retinol dan rasio MRDR pada akhir penelitian menunjukkan perbedaan yang bermakna pada ke 4 kelompok. Hasil perubahan serum retinol yang bermakna ditunjukkan antara ke 4 kelompok setelah intervensi. Perubahan serum retinol adalah 5.30 ug/dl pada kelompok I, 3.96 ug/dl pada kelompok II, 2.95 ug/dl pada kelompok III dan -4.58 ug/dl pada kelompok IV. Cadangan tubuh pada kelompok I dan III meningkat setelah intervensi, sedangkan kelompok II dan IV menurun setelah intervensi, namun perubahan antara ke tiga kelompok tidak bermakna secara statistik. Kesimpulan : Pemberian minyak goreng yang difortifikasi vitamin A 25 ppm baik yang mendapat suplementasi kapsul dosis tinggi maupun tidak dapat meningkatkan kadar serum retinol secara bermakna. Cadangan vitamin A tubuh cenderung meningkat pada kelompok ibu yang mendapat minyak yang difortifikasi vitamin A baik yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi maupun yang tidak. | |||
diperbaharui ( Monday, 19 October 2009 ) |
Tuesday, October 20, 2009
PENGARUH PEMBERIAN MINYAK GORENG YANG DIFORTIFIKASI VITAMIN A TERHADAP PERUBAHAN DEPOSIT VITAMIN A TUBUH ( MRDR METHOD )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment